Pembantaian 50 Muslim di Puluhan Muslim di Christchurch Dijadikan Mainan Oleh Penikmat Game Online Valve 

Pembantaian 50 Muslim di Puluhan Muslim di  Christchurch Dijadikan Mainan Oleh Penikmat Game Online Valve 
Brenton Tarrant

RIAUSKY.COM- Belum kering luka umat muslim dengan pembantaian biadab terhadap 50 umat muslim di Christchurch, Selandia Baru, dunia maya kembali dihebohkan dengan wajah Brenton Tarrant. di dunia maya.

Ya, ratusan pengguna dunia maya yang aktif berinteraksi di game online Valve muncul menggunakan topeng wajah Brenton Tarrant yang tak lain adalah teroris pelaku pembantaian massal terhadap umat muslim di negara damai tersebut. 

Ratusan orang yang menggunakan platform game online menunjukkan dukungan mereka terhadap pelaku.

Dilansir dari Theverge, Ahad, 17 Maret 2019, platform game online Valve dikabarkan terpaksa harus menutup lebih dari 100 dukungan terhadap pria yang menjadi tersangka peristiwa tersebut.

Para pengguna platform menunjukkan dukungan mereka dalam bentuk mengganti gambar profil dengan wajah pelaku. Beberapa bahkan nekat memajang aksi pembantaian itu dalam bentuk gambar GIF.

Meski dukungan telah dihapus, namun para pengguna hingga saat ini masih bisa memberi komentar pada akun mereka.

Sampai saat ini, berbagai penyedia media sosial terus melakukan upaya untuk mencegah peredaran foto dan video peristiwa tidak terpuji tersebut. Mulai dari Facebook, Reddit hingga YouTube.

Sebelumnya diberitakan, seorang senator di Australia dilempar telur oleh seorang pemuda, setelah mengeluarkan pernyataan di akun Twitter yang menyudutkan pengungsi beragama Muslim.

Anning disebut menghina umat muslim dan tidak menunjukkan empati atas peristiwa pembunuhan yang menwaskan 50 orang di dalam masjid sesaat setelah melaksanakan salat Jumat. 

Bahkan Anning terkesan memprovokasi dengan mengatakan penyebab pertumpahan darah sesungguhnya di Selandia Baru adalah karena program imigrasi yang memungkinkan kaum fanatik Muslim untuk bermigrasi ke Selandia Baru.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index